Usia Dan Gairah Seks Wanita
Tiap tahapan usia punya cara tersendiri untuk tetap menyalakan gairah seks. Pahami dulu agar hubungan Anda makin mesra…
Usia Remaja dan Awal 20-an
Seks bagi wanita di usia ini nggak mesti berhubungan badan tetapi lebih pada kebutuhan akan perhatian, perasaan diterima, disayang dan semacamnya. Perasaan malu, takut, bahkan rasa jijik yang ditanamkan orangtua mengenai seks (apalagi bila ngomongin seks dianggap tabu), kadang bisa mematikan gairah seks yang dirasakan.
Usia 25 sampai 30
Pengalaman hidup akhirnya berhasil menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini berkaitan dengan perasaan lebih nyaman atas tubuh mereka, dan pemahaman lebih dalam atas kebutuhan seksual. Sayangnya karier yang sedang menanjak seringkali menghambat gairah seks yang sedang menggebu-gebu. Nggak jarang, gairah ditekan, bahkan diabaikan.
Usia 30-an
Pada usia ini, wanita menemukan kebebasan bercinta dan menikmatinya dengan antusias. Bila mereka hamil, perubahan hormonal akan menambah gairah seks. Payudara yang membesar dan mengeras jadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Meningkatnya aliran darah ke arah panggul membuat mereka mudah terangsang plus gampang mencapai orgasme. Setelah melahirkan pun, gairah seks masih berkobar.
Usia 40-an
Kebanyakan wanita merasa mencapai puncak gairah seks pada usia ini. Karier dan keluarga yang sudah mapan membuat wanita di usia ini punya banyak waktu untuk diri sendiri dan berusaha mempertahankan kehidupan seksnya dengan baik.
Seterusnya…
Menopause yang dialami wanita merupakan titik balik kehidupan seks mereka. Produksi estrogen berkurang, dan kadang hubungan intim terasa menyakitkan. Tapi mitos ini nggak sepenuhnya benar. Wanita yang di masa mudanya rutin melakukan hubungan seks, umumnya akan melanjutkan kebiasaan ini, bahkan di usia lanjut sekalipun.
Usia Remaja dan Awal 20-an
Seks bagi wanita di usia ini nggak mesti berhubungan badan tetapi lebih pada kebutuhan akan perhatian, perasaan diterima, disayang dan semacamnya. Perasaan malu, takut, bahkan rasa jijik yang ditanamkan orangtua mengenai seks (apalagi bila ngomongin seks dianggap tabu), kadang bisa mematikan gairah seks yang dirasakan.
Usia 25 sampai 30
Pengalaman hidup akhirnya berhasil menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini berkaitan dengan perasaan lebih nyaman atas tubuh mereka, dan pemahaman lebih dalam atas kebutuhan seksual. Sayangnya karier yang sedang menanjak seringkali menghambat gairah seks yang sedang menggebu-gebu. Nggak jarang, gairah ditekan, bahkan diabaikan.
Usia 30-an
Pada usia ini, wanita menemukan kebebasan bercinta dan menikmatinya dengan antusias. Bila mereka hamil, perubahan hormonal akan menambah gairah seks. Payudara yang membesar dan mengeras jadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Meningkatnya aliran darah ke arah panggul membuat mereka mudah terangsang plus gampang mencapai orgasme. Setelah melahirkan pun, gairah seks masih berkobar.
Usia 40-an
Kebanyakan wanita merasa mencapai puncak gairah seks pada usia ini. Karier dan keluarga yang sudah mapan membuat wanita di usia ini punya banyak waktu untuk diri sendiri dan berusaha mempertahankan kehidupan seksnya dengan baik.
Seterusnya…
Menopause yang dialami wanita merupakan titik balik kehidupan seks mereka. Produksi estrogen berkurang, dan kadang hubungan intim terasa menyakitkan. Tapi mitos ini nggak sepenuhnya benar. Wanita yang di masa mudanya rutin melakukan hubungan seks, umumnya akan melanjutkan kebiasaan ini, bahkan di usia lanjut sekalipun.
Post a Comment