Serangan Jantung Bukan Akhir Kehidupan Seks
Chicago - Beberapa orang mengurangi atau bahkan menghindari hubungan seks setelah mengalami serangan jantung, karena takut kambuh. Ternyata tidak selamanya harus demikian, karena itu pasien tidak boleh sungkan untuk membicarakannya dengan dokter.
Menurut sebuah penelitian yang dikutip dari Telegraph, Senin (24/5/2010), pasien dan dokter jarang membicarakan seksualitas selama perawatan karena serangan jantung. Hanya 46 persen pasien pria dan 34 persen pasien wanita yang pernah melakukannya saat keluar dari rumah sakit.
Jumlah pasien yang memperbincangkan seksualitas dengan dokter makin menurun dalam setahun berikutnya. Hanya 40 persen pasien pria dan 18 persen pasien wanita yang melakukannya.
Dampaknya, baik pria maupun wanita cenderung mengurangi frekuensi berhubungan seks. Ini dilakukan tanpa anjuran dari dokter, semata-mata karena khawatir bahwa aktivitas tersebut akan memicu kekambuhan.
Ahli kandungan dan peneliti seksualitas dari University of Chicago, Prof Lindau mengatakan bahwa hubungan seks digolongkan sebagai aktivitas ringan yang tidak membahayakan pasien jantung. Menurutnya dokter bertugas untuk menyampaikan informasi yang benar tentang hubungan seks setelah serangan jantung.
"Jika seseorang bisa naik turun tangga, maka berhubungan seks tidak basalah baginya. Kematian saat berhubungan seks pada orang yang pernah mengalami serangan jantung sangat kecil," ungkap Lindau.
Dan ketika dibicarakan dengan dokter, hubungan seks tidak lagi menakutkan bagi pasien serangan jantung. Inilah yang terungkap dalam penelitian Prof Lindau.
Penelitian tersebut mengamati 1.200 pria dan 600 wanita yang mengalami serangan jantung. Para pasien yang rata-rata berusia 60 tahun itu disurvei selama mendapat perawatan di rumah sakit hingga setahun sesudahnya.
Pada pria, terungkap bahwa pembicaraan tentang seksualitas dengan dokter meningkatkan kepercayaan diri utnuk berhubungan seks hingga 70 persen. Pada wanita juga efektif, meski hanya meningkat sebesar 40 persen.
Penelitian itu dipresentasikan dalam konferensi The American Heart Association yang berlangsung di Washington DC.
Depresi dan perubahan suasana hati (mood) memang sering terjadi pada pasien yang mengalami serangan jantung, dan turun mempengaruhi kehidupan seksual. Namun biasanya hal itu akan membaik dalam 3 bulan setelah selesai menjalani perawatan.
(AN Uyung Pramudiarja/ir)
Post a Comment