Solusi Seks bagi Pasangan Sibuk
Solusi Seks bagi Pasangan Sibuk | |
Hubungan seks kerap disebut sebagai "hubungan intim". Pasangan suami-istri pasti tahu bahwa hubungan seks akan membuat Anda semakin dekat dengan pasangan. Frekuensi hubungan seks yang baik akan berpengaruh terhadap keintiman pasangan suami-istri dan keharmonisan keluarga. Sayangnya, tidak semua pasangan bisa melakoni hubungan intim secara normal. Bahkan, pasangan perkotaan yang mempunyai kesibukan yang tinggi cenderung mengalami penurunan frekuensi hubungan seks. Faktor stres dan kelelahan sebagai penyebabnya. Tekanan pekerjaan sering membuat pekerja stres bakan ketika jam kantor sudah usai. Pasangan yang tinggal di pinggir kota akan selalu terjebak kemacetan sehingga menambahi kelelahan dan stresnya. Pasangan Rina (32 tahun) dan Iwan (38 tahun) contohnya. Sesampainya di rumah di bilangan Bekasi, pasangan yang bekerja di kawasan Sudirman ini sangat kelelahan. Mereka jarang berkeinginan melakukan hubungan intim sepulang kerja. Kadang kala, Iwan yang mengiginkan hubungan intim namun Rina tidak. Biasanya Rinalah yang harus mengalah untuk menuruti keinginan sang suami. Hubungan seks yang tidak dinikmati justru semakin menurunkan minat pasangan tersebut berhubungan intim. Frekuensi Ideal Sebetulnya berapa kali dalam semingg idealnya berhubungan seks? Meunrut Boyek, frekuensi hubungan seks ideal sebanyak 1 sampai 4 kali seminggu. Bila Anda melakukan seks dua kali dalam seminggu, atau tiga kali dalam seminggu, masih dalam batas normal. Frekuensi hubungan seks yang jarang akan emngakibatkan komuniksi nonverbal semakin berkurang yang akhirnya dapat mengancam keharmonisan. Begitu kata Dr. Boyke Dian Nugraha DSOG, MARD dari Klinik Pasutri. Pasalnya seks yang jarang berarti keinitmannya menjadi berkurang. Padahal seks itu sebagai bagian ekspresi cinta. "Seks yang jarang juga mendorong terjadinya perselingkuhan," ujarnya. Ujung-ujungnya bisa terjadi perpisahannya atau perceraian meskipun menurut data yang dikumpulkan klinik Pasutri, masalah seks tidak menjadi penyebab utama perceraian karena hanya menyumbang sekitar 28-30 persen. Biang keladi perceraian adalah masalah komunikasi, sebesar 58 persen. Klinik Pasutri banyak menemukan kasus pasangan sibuk khususnya pasien perempuan yang mengeluh karena frekuensi hubungan seksnya berkurang. Mereka merasa bersalah ketika sang suami meminta, mereka tidak bisa melakukannya secara optimal bahkan kadang menolak permintaan karena lelah. Spontan atau Terjadual Pasangan yang sibuk dapat melakukan hubungan seks secara spontan atau terencana. Hubungan seks dapat direncanakan dengan membuat jadual, misalnya seminggu dua kali, yaitu hari Rabu dan Sabtu. Dengan begitu, pasangan telah bersiap menyambut hari yang ditentukan. "Bisa perempuan luluran dulu, yang pria tidak menambah kerja di kantor," kata pakar seks itu. Hubungan seks yang spontan dapat dilakukan kapan saja. Misalnya sang istri tiba-tiba ingin, maka pasangan dapat segera melakukan hubungan seks. Namun, berbeda dari kaum pria, biasanya kaum wanita tidak selalu siap sedia untuk berhubungan. Boyke menegaskan, seyogyanya kedua belah pihak baik wanita maupun pria selalu siap sedia untukmelakukan aktivitas intim itu. Soalnya, seks spontan diperlukan secara rutin sesuai rencana, kenikmatan hubungan seks akan berkurang dan pasangan mudah menjadi bosan. Karena itu, hubungan seks yang baik tidak selalu harus dijadualkan namun kombinasi dari spontanitas dan terencana. Komunikasi Apa yang terjadi jika pada hari yang telah dijadualkan untuk berhubungan seks, sang istri ternyata kelelahan dan tidak siap? Suami yang sudah berhasrat sejak pagi, berusaha tetap fit dan bahkan meminum doping, tentu akan uring-uringan dan kecewa. Sebetulnya, kata Boyke, dalam mengekspresikan cinta tidaklah harus saklek. Anda bia menunda waktu yang telah dijadualkan. Jika sang suami bersiap melakukan hubungan seksual pada jam 20.00, namun sang istri masih capek, huungan intim sebaiknya ditunda beberapa jam kemudian setelah sang istri beristirahat dulu. Atau, hubungan seks bisa dilakukan menjelang pagi. Bisa jadi pada saat yang telah direncanakan, tiba-tiba tamu datang. Anda dapat menunda beberapa waktu kemudian. Jadi, menurut Boyke, waktu mengekspresikan cinta dapat dilakukan kapan saja. "Yang penting komunikasi," tukas Boyke. Seks yang sesuai rencana dan didukung kedua belah pihak akan menjaga mutu hubungan seks. Meski begitu, banyak pasangan sibuk sering menghadapi kejenuhan berhubungan seks sehingga menurunkan kualitas seks. Boyke menyarankan untuk mengatasinya antara lain, dengan meromantiskan kamar tidur, menambah alat bantu seks, menggelapkan ruangan, atau menggunakan musik. Bisa pula dengan mengadakan bulan madu kedua dengan pergi ke hotel, atau plesiran ke kapal pesiar. Olahraga dan Nutrisi Tak kalah penting, selain mengatur cara melakukan hubungan seks, Anda juga harus mengatur gaya hdup. Nutrisi dan olahraga sangat berpengaruh dalam mendapatkan frekuensi dan mutu hubungan seks yang prima. Makanan mengandung zinc seperti kerang, tauge, vitamin C dan buah-buahan dapat memperbaiki kualitas seks Anda. Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan juga dapat meningkatkan frekuensi dan mutu seks. Olahraga dapat berupa golf, joging atau aerobik. Jangan lupa, Anda harus mampu mengelola stres karena stres yang tinggi dapat mengakibatkan mutu dan frekuensi seks menurun. Tip pasangan sibuk supaya tetap harmonis dari Dr. Boyke Dian Nugra DSOG, MARS. - Anda harus tetap melakukan hubungan seks. Jangan pernah berhenti sesibuk apapun dengan merencanakan time schedule dan waktu bersama-sama dengan pasangan. - Mencoba menciptakan suasana baru bulan madu kedua, ruangan baru, menggunakan parfum baru, alat bantu baru seperti bulu ayam atau baju-baju merangsang. - Tidak kalah penting adalah mengupayakan agar tubuh tetap bugar dengan makanan sehat dan olahraga. - Jangan segan-segan mencoba teknik-teknik dan variasi baru. - Komunikasikan apa yang Anda inginkan dengan pasangan. - Bila tidak dapat mengatasinya, dapat konsultasi pada dokter obgyn atau psikolog. | |
Sumber: human health |
Post a Comment