Kapan Saat yang Tepat Putus Cinta?
Pacaran - seperti juga perkawinan - bisa berakhir. Ada yang berakhir dengan mulus (maksudnya melenggang ke institusi yang lebih terhormat), ada juga yang berakhir dengan menyakitkan alias putus begitu saja. Karena biasanya menyakitkan, banyak juga pasangan yang akhirnya 'jalan di tempat' alias tidak melakukan apa pun, tidak maju dan tidak mundur, dan tidak tahu mesti berbuat apa, karena rasa cinta sudah tak seperti dulu lagi.
Sebetulnya, kapan sih kita bisa bilang selamat tinggal? Saat sedang heboh berantem, sedang sakit hati, atau ketika hubungan terasa monoton? Menurut Barbara De Angelis Ph.D., dalam buku Ask Barbara, inilah tahap-tahap di mana Anda bisa mengucapkan sayonara dengan penuh alasan - meski tetap menyakitkan.
Saat Anda menyadari bahwa Anda tidak cocok dengannya Cinta saja belum cukup untuk membangun suatu hubungan. Anda harus menyukai pasangan Anda, sebesar Anda mencintainya. Kalau tidak cocok, cinta Anda tidak akan cukup untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam hubungan Anda.
Anda sadar bahwa tidak ada sexual chemistry di antara Anda berdua Kalau Anda sudah sadar bahwa sexual chemistry di antara Anda sangat sedikit - tidak cukup untuk menghangatkan hubungan - Anda mesti segera bersiap-siap untuk melambaikan tangan perpisahan. Tapi, bila cuma hilang secara temporer, berusahalah memperbaikinya, sebelum memutuskan untuk mengakhirinya.
Anda dan pasangan berkembang menuju dua arah yang berbeda Ada kemungkinan, hal-hal yang Anda alami tidak sama dengan yang dialami pasangan. Kalau tidak terjadi perubahan, tidak apa-apa. Tapi, bila perubahan itu sangat mencolok, dan Anda tidak bisa berjalan seiring kembali, maka hubungan ini tak lagi menyehatkan atau memuaskan secara emosional.
Pasangan memiliki cacat fatal yang ia sendiri tak siap menghadapinya Ini berkaitan dengan kecanduan minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan, kecanduan terhadap pornografi, dan pengendalian kemarahan. Kalau pasangan Anda memiliki hal-hal itu, Anda boleh bilang selamat tinggal.
Pasangan Anda menolak memikirkan hubungan ini Ini alasan yang paling menyedihkan dan membuat waktu Anda terbuang percuma. Sudah selama ini, ternyata pasangan Anda tak berminat menuju ke mana-mana. Kalau Anda punya pacar seperti ini, tak menganggap Anda sebagai mitra dalam hubungan asmara ini, tinggalkan saja dia. (hannie k.wardhanie)
Sebetulnya, kapan sih kita bisa bilang selamat tinggal? Saat sedang heboh berantem, sedang sakit hati, atau ketika hubungan terasa monoton? Menurut Barbara De Angelis Ph.D., dalam buku Ask Barbara, inilah tahap-tahap di mana Anda bisa mengucapkan sayonara dengan penuh alasan - meski tetap menyakitkan.
Saat Anda menyadari bahwa Anda tidak cocok dengannya Cinta saja belum cukup untuk membangun suatu hubungan. Anda harus menyukai pasangan Anda, sebesar Anda mencintainya. Kalau tidak cocok, cinta Anda tidak akan cukup untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam hubungan Anda.
Anda sadar bahwa tidak ada sexual chemistry di antara Anda berdua Kalau Anda sudah sadar bahwa sexual chemistry di antara Anda sangat sedikit - tidak cukup untuk menghangatkan hubungan - Anda mesti segera bersiap-siap untuk melambaikan tangan perpisahan. Tapi, bila cuma hilang secara temporer, berusahalah memperbaikinya, sebelum memutuskan untuk mengakhirinya.
Anda dan pasangan berkembang menuju dua arah yang berbeda Ada kemungkinan, hal-hal yang Anda alami tidak sama dengan yang dialami pasangan. Kalau tidak terjadi perubahan, tidak apa-apa. Tapi, bila perubahan itu sangat mencolok, dan Anda tidak bisa berjalan seiring kembali, maka hubungan ini tak lagi menyehatkan atau memuaskan secara emosional.
Pasangan memiliki cacat fatal yang ia sendiri tak siap menghadapinya Ini berkaitan dengan kecanduan minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan, kecanduan terhadap pornografi, dan pengendalian kemarahan. Kalau pasangan Anda memiliki hal-hal itu, Anda boleh bilang selamat tinggal.
Pasangan Anda menolak memikirkan hubungan ini Ini alasan yang paling menyedihkan dan membuat waktu Anda terbuang percuma. Sudah selama ini, ternyata pasangan Anda tak berminat menuju ke mana-mana. Kalau Anda punya pacar seperti ini, tak menganggap Anda sebagai mitra dalam hubungan asmara ini, tinggalkan saja dia. (hannie k.wardhanie)
Post a Comment