Masturbasi: Tak Cuma Nikmat
Sampai saat ini, masturbasi atau seks swalayan, masih menjadi pro-kontra di masyarakat. Sayang, banyak anggapan salah tentang yang satu ini.
Gimana nggak, masturbasi terlanjur dianggap sebagai aktivitas negatif, memalukan dan abnormal. Tak heran bila banyak orang merasa berdosa --paling tidak, merasa bersalah, setelah melakukannya.
Namun, bertolak belakang dengan anggapan yang berlaku di masyarakat, para pakar seks justru menilai masturbasi sebagai aktivitas yang lumrah, alami, bahkan bermanfaat bagi kesehatan.
Dari sisi moral pun, masturbasi yang dilakukan dalam batas normal, lebih bisa ditolerir ketimbang tindakan seks bebas yang dilakukan dengan banyak lawan jenis secara bergantian.
Tak percaya? Simak apa kata psikologi sekaligus seksolog dari Amerika, Dr, Albert Elis, Ph.D dalam bukunya Sexual Self-Satisfication :
* Masturbasi bisa memantapkan keyakinan Anda tentang filosofi, bahwa seks bisa menjadi hal yang aman. Baik dilakukan sendiri ataupun dengan patner.
* Secara otomatis, Anda bisa mengontrol sendiri kadar kenikmatan yang diinginkan. Masturbasi juga bisa dilakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan tanpa rasa khawatir adanya komplain dari pasangan.
* Terhindar dari berbagai penyakit menular yang disebabkan hubungan seksual.
* Bagi wanita, masturbasi dapat menjadi alternatif untuk melampiaskan hasrat birahi tanpa melalui hubungan seks saat mengalami masa haid.
* Masturbasi yang dilakukan secara tepat, selain bisa memuaskan hasrat seks, juga bisa mengendurkan ketegangan urat-urat saraf dan menghindari stres.
* Mencegah terjadinya insomnia (sulit tidur) dan kegelisahan.
Namun, meski masturbasi berdampak positif, bukan berarti Anda harus terus- menerus melakukannya, bukan? Sebagai pribadi yang dewasa, Anda tentu tahu, sejauhmana hal itu bermanfaat! [tri] (Astaga.com)
Gimana nggak, masturbasi terlanjur dianggap sebagai aktivitas negatif, memalukan dan abnormal. Tak heran bila banyak orang merasa berdosa --paling tidak, merasa bersalah, setelah melakukannya.
Namun, bertolak belakang dengan anggapan yang berlaku di masyarakat, para pakar seks justru menilai masturbasi sebagai aktivitas yang lumrah, alami, bahkan bermanfaat bagi kesehatan.
Dari sisi moral pun, masturbasi yang dilakukan dalam batas normal, lebih bisa ditolerir ketimbang tindakan seks bebas yang dilakukan dengan banyak lawan jenis secara bergantian.
Tak percaya? Simak apa kata psikologi sekaligus seksolog dari Amerika, Dr, Albert Elis, Ph.D dalam bukunya Sexual Self-Satisfication :
* Masturbasi bisa memantapkan keyakinan Anda tentang filosofi, bahwa seks bisa menjadi hal yang aman. Baik dilakukan sendiri ataupun dengan patner.
* Secara otomatis, Anda bisa mengontrol sendiri kadar kenikmatan yang diinginkan. Masturbasi juga bisa dilakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan tanpa rasa khawatir adanya komplain dari pasangan.
* Terhindar dari berbagai penyakit menular yang disebabkan hubungan seksual.
* Bagi wanita, masturbasi dapat menjadi alternatif untuk melampiaskan hasrat birahi tanpa melalui hubungan seks saat mengalami masa haid.
* Masturbasi yang dilakukan secara tepat, selain bisa memuaskan hasrat seks, juga bisa mengendurkan ketegangan urat-urat saraf dan menghindari stres.
* Mencegah terjadinya insomnia (sulit tidur) dan kegelisahan.
Namun, meski masturbasi berdampak positif, bukan berarti Anda harus terus- menerus melakukannya, bukan? Sebagai pribadi yang dewasa, Anda tentu tahu, sejauhmana hal itu bermanfaat! [tri] (Astaga.com)
Post a Comment