Suka Mengumpulkan Benda Wanita, Kenapa?
Setiap kali Ronald masuk kamar Andi pasti ada saja benda wanita yang ditemukan di ruangan sahabatnya itu. Entah itu rok wanita, sepatu wanita, bahkan pernah pula ia menemukan bra. Tetapi Ronlad tidak tahu milik siapa benda-benda tersebut, sebab sepengetahuannya, sahabatnya itu belum punya pacar. Kenapa ya?
Ada kemungkinan Anda mengalami penyimpangan seksual yang disebut Fetisisme. Penyimpangan ini adalah suatu keadaan dimana timbul rangsangan seksual terhadap benda mati atau bagian tubuh yang pada dasarnya bukan organ seks dan tidak ada hubungan dengan seks.
Namun, para penderita fetisisme mempunyai kebutuhan yang kompulsif terhadap obyek-obyek gairah untuk memperoleh pemuasan seksual. Dengan kata lain, orang yang bersangkutan tidak dapat terangsang tanpa kehadiran obyek gairah tersebut.
Benda mati yang merangsang itu sering berupa pakaian yang pernah dikenakan oleh perempuan, seperti BH, celana dalam, stoking, sepatu atau pakaian tidur wanita yang tipis. Orang tersebut mempunyai dorongan kuat untuk mendapatkannya demi kepuasan seksualnya. Sedangkan bagian tubuh tersebut bisa jadi jari seorang wanita, atau rambut, kaki, betis, merupakan contoh-contoh obyek fetis yang hidup.
Biasanya, obyek kegemaran itu tidak berubah-ubah. Kalau seseorang suka jari, dia akan tetap mendambakan jari saja, bukan bibir atau celana dalam. Orang yang menginginkan celana dalam tidak akan mudah beralih ke BH.
Setelah diperoleh, benda-benda tersebut sering disembunyikan dan sekali-sekali dikeluarkan untuk dielus, diendus atau dipandangi sambil masturbasi atau melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Ada orang yang tingkat fetisismenya telah begitu dalam sampai dia sulit berada jauh dari benda yang menggairahkan itu.
Khusus tentang benda mati ini, fetisisme dapat dikategorikan ke dalam dua jenis: fetisisme bentuk dan fetisisme media. Dalam fetisisme bentuk, yang penting adalah bentuk objek tersebut dan objeknya sendiri, seperti sepatu hak tinggi. Sedangkan dalam fetisisme media, yang penting adalah bahan obyek itu sendiri, misalnya sutra atau kulit. Penderita fetisisme obyek sering mengumpulkan benda yang mereka senangi, bahkan mungkin juga dengan cara yang ekstrem seperti mencuri.
Apa saja yang menarik bagi penderita fetisisme?
Daftar benda mati yang dapat digunakan oleh penderita fetisisme ini sangat panjang. Di antara benda mati, yang paling umum adalah barang-barang wanita, seperti celana dalam, BH, rok dalam, stoking, pakaian tidur tipis, sepatu, sepatu boot dan sarung tangan. Sedangkan obyek-obyek media yang paling umum adalah benda yang terbuat dari kulit, karet, sutra, atau bulu.
Dalam beberapa kasus, gambar atau foto dapat juga meningkatkan gairah seks penderita fetisisme. Namun, umumnya penderita fetisisme lebih memilih barang yang pernah dipakai seorang wanita. Yang khas ialah bahwa barang ini tidak digunakan sebagai bahan simbolik untuk mengingat pemakainya. Soalnya, obyeknyalah yang didambakan oleh penderita fetisisme tersebut, bukan pemiliknya.
Sedangkan bagian tubuh yang menarik perhatian penderita ini umumnya adalah rambut, jari-jemari tangan, dengkul, betis, kuku, bibir, pinggul, dan pantat. Namun, yang paling umum adalah buah dada. Ini semua adalah contoh obyek bergerak yang sangat didambakan penderita fetisisme.
Dalam beberapa kasus, penderita fetisisme ini hanya dapat meningkatkan gairah seksnya dan mengalami orgasme bila benda pujaannya digunakan. Namun dalam kasus lain, respon seksualnya juga dapat timbul tanpa kehadiran benda tersebut, tetapi biasanya dengan kadar yang agak kurang.
Apabila obyek tersebut tidak ada, penderita fetisisme ini biasanya dapat meningkatkan gairah seksualnya hanya dengan membayangkan benda tersebut. Sedangkan bagi beberapa yang lain, obyek tersebut harus dikenakan oleh pasangannya dengan cara tertentu agar dapat menimbulkan gairah seks. Misalnya, pasangannya harus mengenakan celana dalam warna hitam dengan model tertentu dan sepatu hak tinggi.
Ada kemungkinan Anda mengalami penyimpangan seksual yang disebut Fetisisme. Penyimpangan ini adalah suatu keadaan dimana timbul rangsangan seksual terhadap benda mati atau bagian tubuh yang pada dasarnya bukan organ seks dan tidak ada hubungan dengan seks.
Namun, para penderita fetisisme mempunyai kebutuhan yang kompulsif terhadap obyek-obyek gairah untuk memperoleh pemuasan seksual. Dengan kata lain, orang yang bersangkutan tidak dapat terangsang tanpa kehadiran obyek gairah tersebut.
Benda mati yang merangsang itu sering berupa pakaian yang pernah dikenakan oleh perempuan, seperti BH, celana dalam, stoking, sepatu atau pakaian tidur wanita yang tipis. Orang tersebut mempunyai dorongan kuat untuk mendapatkannya demi kepuasan seksualnya. Sedangkan bagian tubuh tersebut bisa jadi jari seorang wanita, atau rambut, kaki, betis, merupakan contoh-contoh obyek fetis yang hidup.
Biasanya, obyek kegemaran itu tidak berubah-ubah. Kalau seseorang suka jari, dia akan tetap mendambakan jari saja, bukan bibir atau celana dalam. Orang yang menginginkan celana dalam tidak akan mudah beralih ke BH.
Setelah diperoleh, benda-benda tersebut sering disembunyikan dan sekali-sekali dikeluarkan untuk dielus, diendus atau dipandangi sambil masturbasi atau melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Ada orang yang tingkat fetisismenya telah begitu dalam sampai dia sulit berada jauh dari benda yang menggairahkan itu.
Khusus tentang benda mati ini, fetisisme dapat dikategorikan ke dalam dua jenis: fetisisme bentuk dan fetisisme media. Dalam fetisisme bentuk, yang penting adalah bentuk objek tersebut dan objeknya sendiri, seperti sepatu hak tinggi. Sedangkan dalam fetisisme media, yang penting adalah bahan obyek itu sendiri, misalnya sutra atau kulit. Penderita fetisisme obyek sering mengumpulkan benda yang mereka senangi, bahkan mungkin juga dengan cara yang ekstrem seperti mencuri.
Apa saja yang menarik bagi penderita fetisisme?
Daftar benda mati yang dapat digunakan oleh penderita fetisisme ini sangat panjang. Di antara benda mati, yang paling umum adalah barang-barang wanita, seperti celana dalam, BH, rok dalam, stoking, pakaian tidur tipis, sepatu, sepatu boot dan sarung tangan. Sedangkan obyek-obyek media yang paling umum adalah benda yang terbuat dari kulit, karet, sutra, atau bulu.
Dalam beberapa kasus, gambar atau foto dapat juga meningkatkan gairah seks penderita fetisisme. Namun, umumnya penderita fetisisme lebih memilih barang yang pernah dipakai seorang wanita. Yang khas ialah bahwa barang ini tidak digunakan sebagai bahan simbolik untuk mengingat pemakainya. Soalnya, obyeknyalah yang didambakan oleh penderita fetisisme tersebut, bukan pemiliknya.
Sedangkan bagian tubuh yang menarik perhatian penderita ini umumnya adalah rambut, jari-jemari tangan, dengkul, betis, kuku, bibir, pinggul, dan pantat. Namun, yang paling umum adalah buah dada. Ini semua adalah contoh obyek bergerak yang sangat didambakan penderita fetisisme.
Dalam beberapa kasus, penderita fetisisme ini hanya dapat meningkatkan gairah seksnya dan mengalami orgasme bila benda pujaannya digunakan. Namun dalam kasus lain, respon seksualnya juga dapat timbul tanpa kehadiran benda tersebut, tetapi biasanya dengan kadar yang agak kurang.
Apabila obyek tersebut tidak ada, penderita fetisisme ini biasanya dapat meningkatkan gairah seksualnya hanya dengan membayangkan benda tersebut. Sedangkan bagi beberapa yang lain, obyek tersebut harus dikenakan oleh pasangannya dengan cara tertentu agar dapat menimbulkan gairah seks. Misalnya, pasangannya harus mengenakan celana dalam warna hitam dengan model tertentu dan sepatu hak tinggi.
???
BalasHapus