Biseksualitas, Lelaki Atau Perempuan Sama Saja
Positif dan responsif. Begitu kesan (sementara) dari surat-surat (e-mail) para netters yang masuk ke redaksi. Ada bermacam-macam tanggapan, komentar dan saran. Syukur, tanggapan itu umumnya positif dan konstruktif. Bahkan, ada salah seorang netters yang meminta saya agar menulis masalah biseksualitas.
Nah, kali ini saya akan mengupas soal biseksualitas ini sebagai 'jawaban' untuk memenuhi keinginan salah seorang netters. Seperti Anda tahu, salah satu arti kata bi dalam bahasa Latin adalah dua. Biseksualitas berarti memiliki responsivitas seksual terhadap kedua jenis kelamin. Tak jarang anak-anak dan remaja memiliki ketertarikan seksual terhadap orang dengan jenis kelamin yang sama.
Banyak ahli yakin bahwa sebagian besar biseksualitas pada orang dewasa - yang jumlahnya sekitar 10 sampai 15% populasi - adalah heteroseksual atau homoseksual. Walaupun sebagian kecil mempertahankan hubungan seksual dengan lelaki dan perempuan secara serentak dalam cara yang sama atau hampir sama, sebagian besar menghabiskan lebih banyak waktu dengan salah satu jenis kelamin.
Biseksualitas sejati lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki. Apakah hal tersebut benar dengan alasan sosial atau biologis? Kita tidak tahu. Rata-rata lelaki menolak gagasan mencari pengalaman seksual dengan lelaki lain, sedangkan rata-rata perempuan, kendati tak punya kecenderungan ke arah biseksualitas, tak akan bereaksi secara berlebihan terhadap gagasan biseksual dengan perempuan lain.
Jika popularitas di antara lelaki erotika yang memperlihatkan perempuan biseksual atau lesbian merupakan suatu indikasi, banyak lelaki mungkin tertarik menonton atau membayangkan dua perempuan bersama-sama.
Sedikit wanita yang melaporkan respon tersebut terhadap dua lelaki yang bersama-sama. Juga, lebih mudah bagi perempuan heteroseksual untuk memiliki hubungan seksual yang sama dibandingkan lelaki, karena perempuan diharapkan memiliki persahabatan yang erat dan penuh perasaan dengan perempuan lain.
Banyak orang memiliki suatu tingkat ketertarikan bawah sadar dengan kedua jenis kelamin. Sigmund Freud berpendapat, bahwa kita semua biseksual bawaan, tetapi sebagian besar dari kita mengalami represi pada salah satu sisi.
The Kinsey Institute for Research in Sex, Gender and Reproduction, mengklasifikasikan orang dengan perilaku heteroseksual (normal) saja dengan angka 0 (nol) dan orang dengan perilaku homoseksual dengan angka 6. Memiliki fantasi berulang-ulang tentang pasangan seksual dengan jenis kelamin yang sama, akan memberikan poin di antara skala tersebut.
Nah, kali ini saya akan mengupas soal biseksualitas ini sebagai 'jawaban' untuk memenuhi keinginan salah seorang netters. Seperti Anda tahu, salah satu arti kata bi dalam bahasa Latin adalah dua. Biseksualitas berarti memiliki responsivitas seksual terhadap kedua jenis kelamin. Tak jarang anak-anak dan remaja memiliki ketertarikan seksual terhadap orang dengan jenis kelamin yang sama.
Banyak ahli yakin bahwa sebagian besar biseksualitas pada orang dewasa - yang jumlahnya sekitar 10 sampai 15% populasi - adalah heteroseksual atau homoseksual. Walaupun sebagian kecil mempertahankan hubungan seksual dengan lelaki dan perempuan secara serentak dalam cara yang sama atau hampir sama, sebagian besar menghabiskan lebih banyak waktu dengan salah satu jenis kelamin.
Biseksualitas sejati lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki. Apakah hal tersebut benar dengan alasan sosial atau biologis? Kita tidak tahu. Rata-rata lelaki menolak gagasan mencari pengalaman seksual dengan lelaki lain, sedangkan rata-rata perempuan, kendati tak punya kecenderungan ke arah biseksualitas, tak akan bereaksi secara berlebihan terhadap gagasan biseksual dengan perempuan lain.
Jika popularitas di antara lelaki erotika yang memperlihatkan perempuan biseksual atau lesbian merupakan suatu indikasi, banyak lelaki mungkin tertarik menonton atau membayangkan dua perempuan bersama-sama.
Sedikit wanita yang melaporkan respon tersebut terhadap dua lelaki yang bersama-sama. Juga, lebih mudah bagi perempuan heteroseksual untuk memiliki hubungan seksual yang sama dibandingkan lelaki, karena perempuan diharapkan memiliki persahabatan yang erat dan penuh perasaan dengan perempuan lain.
Banyak orang memiliki suatu tingkat ketertarikan bawah sadar dengan kedua jenis kelamin. Sigmund Freud berpendapat, bahwa kita semua biseksual bawaan, tetapi sebagian besar dari kita mengalami represi pada salah satu sisi.
The Kinsey Institute for Research in Sex, Gender and Reproduction, mengklasifikasikan orang dengan perilaku heteroseksual (normal) saja dengan angka 0 (nol) dan orang dengan perilaku homoseksual dengan angka 6. Memiliki fantasi berulang-ulang tentang pasangan seksual dengan jenis kelamin yang sama, akan memberikan poin di antara skala tersebut.
Post a Comment